Seiring dengan peningkatan upaya pengurangan risiko bencana yang sedang diupayakan oleh seluruh pihak terkait penanggulangan kebencanaan di Indonesia, terutama setelah melihat perkembangan pembangunan belakangan ini di seluruh wilayah Indonesia, bahwa ada kecenderungan munculnya potensi ancaman baru dan kerentanan baru dari proses pembangunan itu sendiri. Peran dari dunia akademik menjadi sangat penting untuk mendukung upaya tersebut, sehingga posisi Universitas Flores (Uniflor) sebagai salah satu institusi akademik di Kabupaten Ende memiliki peran strategis dalam isu ini, terutama jika dikaitkan dengan adanya mandat nawacita untuk membangun dari pinggiran, sehingga penguatan kapasitas daerah sangat penting.
Atas dasar ini lah kemudian Universitas Flores berinisiatif untuk mendirikan Pusat Studi Bencana, sebagai wadah bagi civitas akademika dan pihak lain yang ada di Kabupaten Ende untuk mendalami berbagai permasalahan terkait dengan manajemen bencana pada seluruh tahapan siklus bencana (pra bencana, saat bencana/tanggap darurat, maupun pasca bencana). Inisiatif ini muncul setelah pada beberapa bulan yang lalu rombongan dari Kabupaten Ende yang difasilitasi oleh Cared Project melakukan studi banding ke Universitas Gadjah Mada, salah satunya berkunjung ke Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM. Di PSBA inilah rombongan dari Universitas Flores mendapatkan banyak informasi terkait dengan pentingnya studi di bidang kebencanaan pada era saat ini, untuk membantu proses pembangunan yang berkelanjutan dan berspektif pengurangan risiko bencana.
Lounching Pusat Studi Bencana Universitas Flores dilakukan oleh Bapak Bupati Ende (Ir. Marselinus Y. W. Petu) didampingi oleh Bapak Rektor Universitas Flores (Prof. Dr. Stephanus Djawanai., M.A), Rektor Universitas Gadjah Mada (dalam hal ini diwakili oleh Cared Project team), Kepala BPBD Kabupaten Ende (Drs. Albertus M.Yani), Perwakilan KODIM 1602 Ende, Kepala Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM (Dr. Djati Mardiatno, M. Si.). Dalam kesempatan ini rektor Universitas Flores menunjuk bapak Michael sebagai Kepala Pusat Studi Bencana Universitas Flores untuk satu periode kedepan. Selain lounching Pusat Studi Bencana pada kesempatan yang sama juga dilaksanakan pelepasan mahasiswa KKN kolaborasi tematik untuk Mitigasi Bencana antara Universitas Gadjah Mada dengan Universitas Flores.
Pada kesempatan ini Kepala Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM secara khusus menyatakan dukungannya terhadap berdirinya Pusat Studi Bencana di Universitas Flores. Kepala PSBA UGM lebih lanjut mengatakan bahwa luasnya bidang kajian kebencanaan membutuhkan pendekatan keilmuan yang multi disiplin, disatu sisi luasnya wilayah Indonesia masih membutuhkan peneliti di bidang kebencanaan dalam jumlah yang besar. Dalam konteks wilayah Kabupaten Ende, maka sudah barang tentu teman-teman di Universitas Flores yang paling memahami berbagai permasalahan terkait dengan kebencanaan yang ada di wilayahnya, sehingga mampu mendesain penelitian-penelitian yang betul-betul menyentuh ke akar permasalahan dan rekomendasi solusi yang tepat.
Dilaporkan oleh: I Made susmayadi dari Ende, Nusa Tenggara Timur.