Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM menjadi narasumber dalam kegiatan Pelatihan Keamanan dan Keselamatan di Daya Tarik Wisata Kabupaten Sleman tahun 2022. Para peserta yang hadir berasal dari kalangan pegiat pariwisata di Kabupaten Sleman.
Pelatihan yang berlangsung pada Selasa (7/6) lalu merupakan inisiasi Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman bekerjasama dengan Pusat Studi Bencana UGM yang bertujuan untuk mendukung terjaganya keamanan dan keselamatan di lokasi wisata. Adapun Dr. Nugroho Christanto dan Hillary Reinhart, M.Sc bertindak sebagai tim ahli yang memberikan pemaparan berkaitan dengan penyelenggaraan keamanan menurut standar nasional dan internasional.
Sesi pertama diisi oleh Hillary Reinhart, M.Sc. Hillary menyampaikan bahwa terdapat beberapa standar internasional yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan keamanan antara lain ISO, Sendai Framework dan Eco-DRR. Seluruh standar tersebut memiliki tujuan yang sama yakni membuat pariwisata yang tangguh terhadap bencana sehingga terjaganya tiga simpul dalam pariwisata yaitu kesehatan lingkungan, kesehatan fisik, dan kesehatan mental. Lebih lanjut, Hillary menjelaskan bahwa dalam praktik penyelenggaraan keamanan di lokasi pariwisata dibutuhkan kerjasama yang baik antar pemangku kepentingan dan para penikmat wisata.
Sesi kedua dilanjutkan oleh Dr. Nugroho. Nugroho menyampaikan materi berkaitan standar nasional yang saat ini berlaku di Indonesia yakni SNI 8013-2014 tentang Panduan Pengelolaan Wisata Alam. Nugroho menjelaskan bahwa dalam rangkaian penyelenggaraan keamanan, upaya mengenali setiap ancaman yang berpotensi memberikan kerugian materiil, fisik ataupun jiwa merupakan langkah penting yang perlu dilakukan. Ia juga memberikan contoh beberapa lokasi wisata di Kabupaten Sleman yang sudah menjalankan upaya terjaganya keamanan dan keselamatan di destinasi wisata. Sehingga, para pegiat wisata memiliki gambaran serta penerapan yang lebih utuh dan nyata di lapangan.
“Setelah mengetahui berbagai ancaman yang ada, kemauan untuk menerapkan langkah-langkah keamanan di lokasi wisata, termasuk menganggarkan dana untuk pemenuhan SOP keamanan dan keselamatan menjadi hal yang perlu dilakukan.”terangnya.
Foto: Ariel Seto