Tim penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana Kabupaten Gunungkidul bersama dengan Tim BPBD Kabupaten Gunungkidul melakukan asistensi akhir secara tatap muka di Graha BNPB Jakarta Pusat. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan hasil kajian risiko bencana Kabupaten Gunungkidul sudah sesuai dengan pedoman dan kerangka kajian penyusunan dokumen kajian risiko bencana dalam Perka BNPB No 2 tahun 2012 dan Pedoman teknis BNPB. Tim PSBA UGM dipimpin oleh Dr. Djati Mardiatno memaparkan hasil kajian terhadap tujuh tipologi bencana yang disusun dalam kajian. Hasil kajian selanjutnya didiskusikan bersama dengan Tim Asistensi Nasional Kajian Risiko Bencana.
Dalam kesempatan tersebut Prof. Djati Mardiatno menyampaikan masukan – masukan untuk penyempurnaan draft modul kajian risiko bencana. Salah satu hal yang perlu dilakukan perbaikan adalah dalam proses penentuan bahaya cuaca ekstrim khususnya angin kencang perlu menambahkan parameter penutup lahan permukiman yang belum menjadi parameter penentuan bahaya cuaca ekstrim. Dalam diskusi lebih lanjut Tim Asistensi Nasional Kajian risiko Bencana yang diwakili oleh Bapak Ridwan Yunus menyampaikan bahwa draft modul teknis sangat mungkin berkembang mengikuti perkembangan penelitian dan hasil temuan lapangan dari hasil ground checking.
Dalam diskusi juga diperoleh kesepakatan untuk menghasilkan dokumen Kajian Risiko Bencana yang dapat diintegrasikan dengan dokumen perencanaan yang ada di daerah melalui analisa lanjutan sebagai bahan pertimbangan penentuan kebijakan terkait penanggulangan bencana. Salah satu hasil analisis risiko bencana adalah berupa indeks risiko bencana dan indeks risiko multi bahaya perlu penerjemahan lebih lanjut disandingkan dengan data potensi penduduk terpapar dan potensi kerugian ekonomi serta lingkungan sebagai upaya mitigasi terhadap kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Penulis : Galih
Sumber Foto : Agus W.A (BPBD Kab. Gunungkidul)