Kegiatan diskusi ini merupakan lanjutan dari kegiatan diskusi pertama yang diselenggarakan Agustus lalu. Berbeda dengan kegiatan diskusi tahap pertama, pada tahap ini menekankan pada penyelarasan pemahaman pihak internal Sangiran dalam memosisikan diri dalam penanggulangan bencana di kawasan tersebut.
Dr. rer nat. Muhammad Anggri Setiawan, M.Si selaku tim ahli yang mewakili Pusat Studi Bencana UGM memberikan pengarahan dan sekaligus memandu tim internal Sangiran dalam menemukenali hal-hal yang menjadi prioritas untuk disusun. Seperti halnya, alur pelaporan kejadian bencana, struktur komando, pembagian tugas hingga penyusunan skenario umum dalam rencana kontingensi. Kegiatan tersebut dihadiri oleh tim pemantauan dan tim perlindungan yang dinaungi oleh pokja kebudayaan Balai Situs Manusia Purba Sangiran.
Perlu diketahui Kawasan Situs Manusia Purba Sangiran masuk ke dalam dua wilayah administrasi yakni Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Berkenaan dengan hal tersebut, penyusunan rencana kontingensi di Kawasan Sangiran ini mampu memberikan sumbangsih terhadap upaya penanggulangan bencana di kedua Kabupaten tersebut.