Perkembangan teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai bidang, termasuk kajian dan penanggulangan bencana. Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada (PSBA UGM), bekerja sama dengan CV Geo Art Science, menyelenggarakan pelatihan intensif tentang pemanfaatan drone untuk pemetaan wilayah, khususnya dalam konteks kebencanaan, pada tanggal 20-21 Januari 2025. Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 30 peserta yang terdiri dari asisten peneliti PSBA UGM, mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana (MMB) UGM, dan mahasiswa Program Studi D4 Manajemen Penanggulangan Bencana Politeknik Akbara Surakarta.
Kepala PSBA UGM, Dr.rer.nat. Muhammad Anggri Setiawan, S.Si, M.Si, dalam sambutannya menekankan arti penting pelatihan ini.
“Saat ini, perkembangan teknologi UAV sangat pesat, dan PSBA UGM sendiri telah memiliki perangkat UAV untuk mendukung riset kebencanaan. Namun, sumber daya manusia (SDM) yang mampu menerbangkan drone dan mengolah data yang dihasilkan masih terbatas. Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat meningkatkan jumlah individu yang kompeten dalam memanfaatkan teknologi UAV untuk mendukung pemetaan dan penanggulangan bencana secara lebih efektif,” ujarnya.
Pelatihan yang difasilitasi oleh Galih Aries Swastanto, S.Pd., M.Sc., beserta tim dari CV Geo Art Science ini memberikan kombinasi materi teori dan praktik lapangan yang komprehensif. Pada hari pertama, peserta mempelajari aspek teknis pengoperasian drone, termasuk pengenalan berbagai jenis drone, keselamatan penerbangan, dasar-dasar fotogrametri, dan teknik pengukuran koordinat menggunakan Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk memastikan akurasi data. Hari kedua difokuskan pada praktik penerbangan drone untuk pengambilan foto udara, pengukuran koordinat, dan pengolahan data menjadi orthomosaic. Peserta juga dilatih membuat model 3D menggunakan Digital Surface Model (DSM), melakukan ekstraksi informasi spasial, dan membuat layout peta menggunakan perangkat lunak khusus. Untuk mengukur efektivitas pelatihan, dilakukan pre-test, post-test, dan penugasan individu guna mengevaluasi peningkatan pemahaman peserta.
Kecepatan dan akurasi merupakan dua keunggulan utama pemanfaatan drone dalam kajian kebencanaan. Drone mampu menjangkau area yang sulit diakses tim darat, seperti wilayah terdampak bencana yang terisolasi, dan menghasilkan data visual beresolusi tinggi dalam waktu singkat. Hal ini sangat krusial dalam respons darurat dan mitigasi bencana.
Aan Seftiyan Hardianto, M.Sc., narasumber dari CV Geo Art Science, menegaskan pentingnya penggunaan drone.
“Penggunaan drone memungkinkan pemetaan yang cepat dan efisien. Dalam situasi darurat, setiap detik berharga. Data dari drone memungkinkan kita segera mengetahui kondisi wilayah terdampak, infrastruktur yang rusak, dan area yang membutuhkan prioritas bantuan.”
Tegar Dwi Pramanto, S.Si., narasumber lainnya, menambahkan pentingnya akurasi data.
“Pemanfaatan data drone sangat bergantung pada akurasi pemetaan. Data yang akurat dan presisi dapat meningkatkan keberhasilan misi pemetaan, mulai dari kajian bahaya dan kerentanan hingga operasi penyelamatan”.
Lebih lanjut, drone tidak hanya bermanfaat dalam situasi darurat. Peta detail yang dihasilkan juga berguna untuk perencanaan pascabencana, seperti penentuan lokasi pengungsian, jalur evakuasi, dan distribusi bantuan. Data spasial ini menjadi fondasi penting untuk mitigasi jangka panjang dan pengambilan keputusan strategis dalam penanggulangan bencana.
Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas individu, tetapi juga memperkuat sinergi antara akademisi, praktisi kebencanaan, dan sektor industri teknologi. Kolaborasi antara PSBA UGM dan CV. Geo Art Science menunjukkan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam meningkatkan efektivitas pemetaan dan penanggulangan bencana di Indonesia. Kegiatan ini menjadi langkah awal penting dalam memperkenalkan dan mengintegrasikan teknologi UAV secara lebih luas di bidang kebencanaan, serta membuka peluang inovasi di berbagai bidang lain seperti perencanaan wilayah, pertanian, kehutanan, dan konservasi lingkungan. Dengan meningkatnya kesadaran generasi muda terhadap pentingnya teknologi UAV, diharapkan pelatihan serupa dapat terus dilaksanakan untuk menciptakan SDM yang tangguh dan siap menghadapi tantangan kebencanaan di masa depan.
Penulis: Taufik Waskita