Curah Hujan bulan Desember di Penghujung akhir tahun 2014 menurut catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebesar 300-400 mm di wilayah Jateng dan DIY yang mengguyur sebagian besar kawasan perbukitan menoreh. Hujan tersebut mampu memicu terjadinya retakan-retakan tanah di beberapa wilayah di Dusun Gedong Purwosari Kecamatan Girimulyo Kulonprogo pada tanggal 24-26 Desember 2014.
Kepala harian Pelaksana BPBD Kulonprogo Drs. Untung Waluyo, Purwito W.M. (Kades Purwosari) pada hari Senin 29 Desember mendampingi langsung Tim dari PSBA UGM (P. Mayong, Emi D, Winaryo, Ndandun, dan J.Giring) melakukan pemasangan EWS tanah longsor yang sebelumnya sudah direncanakan dengan memilih lokasi yang tepat untuk titik pemasangat alat EWS. Dibantu masyarakat lokal dan relawan Tagana. Rekahan tanah yang muncul dibeberapa lokasi ini mengancam 12 rumah penduduk di Dusun Gedong.
Pemasangan EWS selanjutnya dilakukan di wilayah Kabupaten Magelang, Dusun Basongan di tebing Bukit Pusung Buntung. Ketinggian lokasi 500 dpal berada di Desa Kalisalak Kecamatan Salaman. Rekahan tanah terdeteksi pada tanggal 25 Desember memanjang sistematis 50 meter dengan retakan dan amblesan sekitar 10 cm. Tim PSBA UGM (Winaryo, Evita, Dyah, Mujiono) didampingi Kabid Kedaruratan (Ir. Joko Sudibyo. M.T) dan Kabid Kesiapsiagaan (Drs. Gunawan, M.Si) BPBD Kabupaten Magelang, didukung oleh warga dan relawan Garuda Bukit Menoreh berhasil melakukan pemasangan EWS padi hari Selasa 30 Desember 2014. EWS ini akan memberikan peringatan jika terjadi hujan dan pergerakan tanah secara signifikan 10-20 cm kepada warga untuk segera mengungsi ke tempat aman jika sirine berbunyi. Potensi longsor di wilayah ini mengancam sekitar 23 rumah warga dibawah bukit dengan total 84 jiwa.
Sebagai rangkaian kegiatan Pemasangan EWS tanah longsor ini akan diadakan sosialisasi khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan sebagai upaya membangun masyarakat sadar-siaga-dan tangguh dalam menghadapi bencana.