Senin 18 September 2017, Teminabuan, BPBD Kabupaten Sorong selatan melaksanakan Diklat Mitigasi Bencana bagi aparatur pemerintah daerah. Dilklat ini dilaksanakan dengan menggandeng beberapa mitra strategis yaitu: Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM, Kementerian Desa, SAR, dan BPBD Provinsi Papua Barat.
Diklat Mitigasi Bencana ini didasarkan pada pemahaman tentang penanggulangan bencana yang ada di daerah Kabupaten Sorong Selatan yang secara geografis terdiri dari daerah perbukitan, dataran, rawa, dan kawasan pesisir yang masing-masing memiliki potensi dan karakteristik ancaman bencana berbeda-beda. Diklat ini diharapkan menjadi media pembelajaran bagi pemangku kebijakan (stakeholders) dalam memahami manajemen risiko bencana secara komprehensif, sehingga masyarakat lebih siap dan waspada dalam menghadapi potensi bencana yang ada. Masyarakat yang telah memahami bahkan telah sadar terhadap potensi bencana yang ada didaerahnya diharapkan mampu untuk memitigasi bencana tersebut.
Diklat ini menerapkan pendekatan partisipatif. Dalam hal ini, para peserta diklat diajak dan dipandu untuk dapat mengidentifikasi masalah, melakukan peramalan (forecasting), dan menyusun rencana aksi mitigasinya dengan baik. Pada saat yang sama mereka dibekali ketrampilan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan memanfaatkan informasi serta aspirasi dari masyarakat dalam pengurangan risiko bencana.
Diklat Perencanaan Mitigasi Bencana ini bertujuan untuk :
- Pemahaman dan penguasaan konsep dasar dan teori mitigasi bencana dan penanggulangan bencana
- Peningkatan kemampuan peserta untuk menilai risiko bencana serta pilihan-pilihan kegiatan mitigasi yang dapat dilakukan
- Peningkatan kemampuan pemangku kebijakan (stakeholders) untuk menyusun rencana mitigasi daerah di daerahnya
Peserta Diklat Mitigasi Bencana datang dari berbagai latar belakang institusi yaitu: 1. Pegawai Negeri Sipil dari SKPD di lingkungan Kabupaten Sorong Selatan; 2.Perwakilan Distrik dan Kampung; 3. Masyarakat dan relawan. Bertindak sebagai Narasumber dalam Diklat Mitigasi Bencana ini yaitu: Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Pusat Studi Bencana Dr. Djati Mardiatno, M.Si. dn staf I Made Susmayadi, MSc. Disisi lain juga ada narasumber dari Kementerian Desa. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sorong Selatan Vincente Mbaay menjelaskan bahwa Diklat tahap pertama ini difokuskan untuk memberikan pengetahuan dasar kepada para kepala distrik dan kepala kampung bahwa merekalah yang nantinya berperan sebagai garda depan jika terjadi bencana, karena mereka yang bertindak sebagai first responder sehingga penting untuk dibekali dengan ketrampilan untuk dapat membuat keputusan yang tepat. Ketua Panitia Diklat Mitigasi Bencana Maria Nunaki menggarisbawahi, bahwa diklat ini merupakan inisiasi awal untuk penguatan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam menghadapi bencana, sehingga bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah/BPBD semata tapi kerja kolektif semua pihak.