Focus Group Disscussion (FGD) II
Kegiatan Penyusunan Dokumen Rencana Mitigasi, Rencana Operasi Tanggap Darurat Bencana dan Mekanisme Komando Tanggap Darurat Bencana
di Kabupaten Ende
Ende, 12 September 2017
Pada hari Rabu, 3 Januari 2018 siang ada surat edaran dari BMKG Kupang, bahwa di Kawasan Flores akan terjadi potensi hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi selama 3 hari kedepan, termasuk wilayah Kabupaten Ende. Menindaklanjuti edaran tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ende melaporkan kepada Bupati terkait peringatan cuaca dari BMKG tersebut. Berdasarkan laporan BPBD dan surat edaran dari BMKG pada Kamis pagi Tanggal 4 Januari 2018, Bupati Ende memutuskan untuk mengeluarkan SK Siaga Darurat Banjir sampai 10 hari kedepan.
Wilayah Kabupaten Ende pada hari Jumat tanggal 5 Januari 2018 diguyur intensitas curah hujan tinggi diatas 60mm/jam selama 3 jam tanpa henti dan terus berlanjut. Pada hari jumat 5 januari 2018 sore sekitar pukul 16.30 BPBD/PUSDALOPS mendapatkan laporan dari berbagai pihak terutama dari kecamatan bahwa, sudah terjadi genangan banjir di wilayah kecamatan Detusoko, Ende Timur, dan Ndona. Setelah mendapatkan laporan tersebut Kalak BPBD langsung memerintahkan Kabid Kedaruratan/Komandan TRC untuk menerjunkan tim kaji cepat ke lokasi untuk melakukan verifikasi.
Itulah sepenggal gambaran Gladi Ruang Tanggap Darurat Bencana Banjir di Kabupaten Ende dalam Focus Group Disscussion (FGD) II Kegiatan Penyusunan Dokumen Rencana Mitigasi, Rencana Operasi Tanggap Darurat Bencana dan Mekanisme Komando Tanggap Darurat Bencana di Kabupaten Ende, NTT.
Kegiatan FGD II ini dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Ende pada tanggal 12 September 2017 yang diikuti oleh perwakilan dari Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas PU, LSM, Polres, Kodim, dan SKPD lain yang terkait.
Kegiatan FGD dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ende Drs. Albertus M. Yani, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya BPBD Kabupaten Ende bersama-sama dengan segenap SKPD terkait termasuk didalamnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Lembaga Swasta dan semua pihak yang terkait lainnya dalam rangka membangun dan menjalankan aksi Pengurangan Risiko Bencana secara terpadu dan terkoordinasi dengan baik.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM Dr. Djati Mardiatno, M.Si. dan tim Peneliti dari PSBA UGM. Dalam sambutannya Dr. Djati menyampaikan mengenai kedudukan, peran dan sumberdaya para pihak yang dapat dikerahkan apabila terjadi bencana di Kabupaten Ende. Pengerahan berbagai sumberdaya dan peran dari masing-masing pihak diatur dalam mekanisme koordinasi yang disepakati secara bersama-sama melalui pendekatan partisipatif dengan melibatkan seluruh jajaran MUSPIDA, SKPD dan masyarakat pada level akar rumput. Diharapkan melalui mekanisme ini, semua proses penanganan bencana dapat dilakukan dengan baik.
Kegiatan FGD II ini diakhiri pada pukul 13.00 WITA dan ditutup oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ende, sekaligus mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini dengan lancar. Hal ini merupakan salah satu wujud penguatan kapasitas kelembagaan BPBD sendiri dalam implementasi tugas pokok dan fungsinya dalam rangka Pengurangan Risiko Bencana di Kabupaten Ende.