PSBA UGM bekerjasama dengan Pusdalops Yogyakarta menggelar kegiatan peningkatan kapasitas abdi dalem Keraton Ngayogyakarta yang diagendakan setiap hari Rabu. Rangkaian acara dijadwalkan sebanyak enam kali pertemuan. Kegiatan dengan tema “Pengenalan Dasar Manajemen Bencana” diselenggarakan di Kagungan Dalem Bangsal Prabeya Karaton Yogyakarta Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Rabu (29/5). Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 50 peserta dari berbagai Kewedanaan.
Keistimewaan Yogyakarta terletak pada Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang merupakan simbol filosofis Yogyakarta. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ditetapkan menjadi warisan dunia oleh UNESCO sehingga Keraton berusaha menjaga keberadaan Keraton dengan barang-barang peninggalannya atau pusaka yang ada dari bencana yang terus menghantui Kota Yogyakarta.
Sejarah mencatat kejadian gempabumi yang berdampak besar terhadap Keraton Yogyakarta adalah bencana gempabumi tahun 1867 yang membuat bangunan Keraton rusak berat. Selain itu, terjadi perubahan bentuk pada monumen Yogyakarta yang awalnya bernama Golong Gilig berubah menjadi nama Tugu Pal Putih. Penamaan tersebut berawal dari cara orang Belanda menyebutnya sebagai “de white paal” karena bentuknya yang panjang dan berwarna putih.
Salah satu usaha preventif yang dilakukan Keraton adalah dengan peningkatan kapasitas Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam kebencanaan. Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan kapasitas abdi Dalem Keraton Yogyakarta dalam menghadapi bencana, terutama dalam penyelamatan benda-benda pusaka di dalam Keraton.
PSBA UGM ikut andil sebagai fasilitator pelatihan. Kegiatan diawali pemaparan teori konsep dasar manajemen bencana oleh Narasumber dari FPRB kemudian dilanjutkan pelatihan bagi peserta. Dalam kegiatan pelatihan peserta dibagi dalam tiga kelompok besar dengan didampingi fasilitator dalam identifikasi ancaman, kerentanan, kapasitas, dan risiko.
Berkaca pada kegiatan ini diharapkan PSBA mampu menyiapkan Narasumber dan Instruktur yang lebih banyak lagi, sehingga keterlibatan dalam kegiatan pelatihan-pelatihan yang terkait dengan kebencanaan akan semakin kuat dan bermanfaat bagi banyak masyarakat yang dirasa sangat perlu edukasi kebencanaan.
Penulis: Eni Ufiyatun
Editor: Ratih Winastuti