Yogyakarta, 27 Juni 2024 – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indragiri Hilir dan Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada (PSBA UGM) telah menandatangani kerjasama strategis penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) bagi Kabupaten Indragiri Hilir. Penandatanganan ini berlangsung di Kantor PSBA UGM dan dihadiri oleh perwakilan BPBD Kabupaten Indragiri Hilir serta tenaga ahli dari PSBA UGM.
Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Kabupaten Indragiri Hilir dalam menghadapi berbagai potensi bencana alam yang dapat terjadi di wilayah tersebut. Dengan penyusunan KRB yang komprehensif dan berbasis data ilmiah, diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana terhadap masyarakat, infrastruktur, dan lingkungan di Kabupaten Indragiri Hilir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indragiri Hilir, R. Arliansah, S.Si, ME, menyampaikan pentingnya kajian ini dalam perencanaan pembangunan daerah yang lebih aman dan tangguh. “Kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa pembangunan di Kabupaten Indragiri Hilir dilakukan dengan memperhatikan aspek mitigasi bencana. Kami berharap dengan dukungan PSBA UGM, kami dapat menyusun dokumen KRB yang komprehensif dan implementatif,” ujar R. Arliansah.
Sementara itu, Kepala PSBA UGM, Dr. Muhammad Anggri Setiawan, M.Si., menyatakan komitmen dan dukungan penuh dalam proses penyusunan KRB Kabupaten Indragiri Hilir “Kami memiliki tim ahli dengan pengalaman dan kompetensi yang mumpuni dalam bidang kajian risiko bencana. Kami akan bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir untuk menghasilkan dokumen yang akurat dan aplikatif,” kata Dr. Anggri.
Kajian Risiko Bencana (KRB) merupakan dokumen penting yang berfungsi sebagai panduan dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mengurangi risiko bencana. Proses penyusunan KRB ini akan melibatkan berbagai tahapan, di antaranya pengumpulan data, analisis risiko, hingga penyusunan rekomendasi kebijakan. Dalam proses pengumpulan data, tenaga ahli dari PSBA UGM yang didampingi oleh BPBD Kabupaten Indragiri Hilir akan melakukan pemetaan wilayah yang rawan bencana, mengidentifikasi jenis-jenis bencana yang berpotensi terjadi, serta mengumpulkan data historis kejadian bencana di wilayah tersebut.
Analisis risiko akan dilakukan dengan menggunakan berbagai metode ilmiah dan teknologi terkini, seperti analisis spasial dan pemodelan bencana. Hasil analisis ini akan memberikan gambaran menyeluruh mengenai tingkat kerentanan dan kapasitas wilayah dalam menghadapi bencana. Berdasarkan hasil analisis ini, tim akan menyusun rekomendasi kebijakan yang konkret dan implementatif untuk mengurangi risiko bencana.
Dalam kesempatan ini, Dr. Anggri juga menekankan pentingnya kerjasama antara berbagai pihak dalam upaya mitigasi bencana. “Menghadapi bencana alam memerlukan kerjasama dan sinergi antara pemerintah, akademisi, masyarakat, dan pihak swasta. Dengan adanya kolaborasi yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana,” ujarnya.
Penandatanganan kerjasama ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam upaya meningkatkan ketangguhan Kabupaten Indragiri Hilir terhadap bencana. Dengan adanya Dokumen KRB yang komprehensif, Kabupaten Indragiri Hilir dapat menjadi model daerah yang tangguh bencana, serta meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Penyusun : Aulia Syifa Ardiati
Editor : Ratih Winastuti