Dalam upaya meningkatkan kapasitas anggotanya dalam penanggulangan bencana, BPBD Kabupaten Kutai Timur mengadakan Bimtek dasar manajemen bencana di Hotel Mega Lestari Balikpapan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pelangi Management dengan dukungan narasumber dari PSBA UGM. Bimtek ini dilaksanakan pada tanggal 15 Juli hingga 17 Juli 2024 dengan diikuti oleh 30 peserta dari BPBD Kutai Timur, termasuk anggota dari bidang penanggulangan kebakaran, bidang sekretariat, serta bidang rehabilitasi dan rekonstruksi. Tujuan dari bimtek ini adalah untuk meningkatkan kapasitas anggota dengan pemahaman dan keterampilan respons anggota BPBD dalam menghadapi situasi darurat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kutai Timur, H. Aziz H. Tappa, menegaskan pentingnya kegiatan ini agar dapat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang pengurangan risiko bencana.
“Semoga anggota kami yang mengikuti Bimtek ini semakin mampu meningkatkan kinerjanya dalam bidang penanggulangan bencana,” ujar H. Aziz H. Tappa.
Narasumber dari PSBA UGM diwakili oleh Galih Aries Swastanto, M.Sc. dan Muhamad Irfan Nurdiansyah, S.Kom. Sesi materi diadakan di Hotel Mega Lestari, Balikpapan pada Senin (15/7) hingga Selasa (16/7), sementara sesi praktik lapangan dilakukan di Pantai Lamaru (17/7). Materi yang diberikan meliputi manajemen dan siklus penanggulangan bencana, dasar kebencanaan, manajemen data dan informasi, manajemen logistik dan peralatan, kerjasama multipihak, peran pemerintah dalam penanggulangan bencana, serta praktik lapangan. H. Aziz H. Tappa juga menyampaikan materi tentang manajemen dan siklus penanggulangan bencana pada Senin (15/7). Materi ini penting untuk memberikan pemahaman dasar tentang bagaimana penanggulangan bencana dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Turut hadir dalam acara praktik di lapangan (17/7), BPBD Kota Balikpapan yang memperkenalkan peserta dengan Kampung Tangguh Bencana (Katana) yang berada di Kalurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur. Hal ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk melihat langsung implementasi pengurangan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK) yang diimplementasikan dalam Desa Tangguh Bencana. Total durasi pelatihan adalah 24 jam pelatihan (JPL).
Kompleksitas upaya penanggulangan bencana memerlukan kolaborasi berbagai pihak untuk menciptakan sistem yang tangguh dan responsif. Kerjasama antara BPBD Kabupaten Kutai Timur dengan PSBA UGM juga sudah terjalin melalui penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Kabupaten Kutai Timur yang saat ini tengah berproses menjadi peraturan Bupati Kutai Timur. Hal tersebut menunjukkan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar lembaga dalam menciptakan ketangguhan menghadapi bencana. Kegiatan Bimtek seperti ini, dapat meningkatkan kapasitas serta sebagai upaya berkelanjutan dalam mengedukasi pemerintah daerah dan masyarakat agar bersiap menghadapi bencana. Dengan demikian, PSBA akan terus berkomitmen dalam membantu mengedukasi dan mengembangkan penelitian di bidang kebencanaan.
Penulis: Irfan
Editor: Ratih