Kotabaru, 6 Desember 2024 – Pusat Studi Bencana UGM menggelar paparan laporan akhir Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan Pascabencana) Kabupaten Kotabaru, dengan fokus pada optimalisasi potensi mangrove dalam mitigasi bencana gelombang ekstrem dan abrasi. Acara yang berlangsung di Ruang Pulau Inspirasi, Kantor Bappeda Kabupaten Kotabaru ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Lingkungan Hidup, dan instansi terkait lainnya.
Dalam paparannya, Galih Aries, tenaga ahli dari Pusat Studi Bencana UGM, menyoroti pentingnya peran mangrove sebagai benteng alami dalam menghadapi ancaman gelombang ekstrem dan abrasi. Ekosistem mangrove tidak hanya efektif dalam meredam energi gelombang, tetapi juga memiliki nilai ekologis dan ekonomi yang tinggi sebagai habitat berbagai biota laut serta penyerap karbon. Hal ini membuat ekosistem mangrove menjadi primadona untuk Nature-based Solutions pada pengelolaan kawasan kepesisiran.
Namun, terdapat tantangan krusial dalam upaya rehabilitasi mangrove, yaitu tingginya tingkat kematian bibit sebelum mencapai dewasa. Studi kasus di Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru, mengungkap permasalahan ini dan mendorong perlunya inovasi dalam teknik penanaman mangrove.
Salah satu solusi yang dibahas adalah penerapan teknologi Buispot BG, sebuah metode rekayasa penanaman mangrove yang telah terbukti efektif di Balikpapan. Meskipun memiliki biaya awal yang lebih tinggi, metode ini dinilai lebih berkelanjutan dalam jangka panjang dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur keras seperti seawall.
Diskusi yang berlangsung intens menghasilkan sejumlah masukan berharga. Peserta menyoroti pentingnya diversifikasi mata pencaharian nelayan, penyesuaian estimasi penghasilan nelayan, serta perlunya perencanaan program yang terintegrasi dan berkelanjutan. Selain itu, peserta juga menyarankan agar laporan akhir Jitupasna diperkaya dengan pembahasan mengenai prinsip-prinsip tata kelola lingkungan yang berkelanjutan.
Hasil kajian ini menegaskan pentingnya mangrove sebagai salah satu Nature-based Solutions dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan bencana alam di wilayah kajian. Rekomendasi yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan dan program yang lebih efektif dalam pengelolaan kawasan kepesisiran.
Penulis : Valen Rizki Gitanto
Editor : Taufik Waskita