
PSBA UGM bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta menggelar forum diskusi dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam penanganan bencana. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (25/2) di PSBA UGM. Forum diskusi ini dihadiri oleh perwakilan BPBD Kota Yogyakarta, termasuk Kepala Pelaksana BPBD Drs. Nur Hidayat, M.Si., Sekretaris BPBD M. Agus Maryanto, S.E., M.Si., Kepala Bidang Darurat dan Logistik Budi Purwono, S.T., M.T., Ketua Tim Darurat dan Logistik Petrus Singgih Purnomo, S.E., M.M., serta Ketua Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi Iswari Mahendrako, S.T. Sementara itu, tim dari PSBA UGM yang hadir dalam diskusi ini meliputi Dr. rer. nat. Muhammad Anggri Setiawan, M.Si. selaku Kepala PSBA UGM, Dr. Nugroho Christanto, M.Si. serta beberapa mahasiswa magang dari Politeknik Akbara Surakarta.
Terdapat tiga topik utama yang menjadi fokus pembahasan dalam forum diskusi ini. Pertama, sejarah awal pembentukan Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang merupakan adaptasi dari Desa Tangguh Bencana (Destana). Program ini sejalan dengan visi Wali Kota Yogyakarta dalam mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai Kota Tangguh. Saat ini, terdapat beberapa Kampung Tangguh Bencana yang masuk dalam kategori aktif, antara lain Kampung Ngampilan, Kampung Muja-Muju, dan Kampung Gambiran.
Kedua, evaluasi terhadap Sistem Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) BPBD yang mencakup empat subtopik utama, yaitu manajemen penanggulangan bencana, sistem penanggulangan bencana, dokumen penanggulangan bencana, serta alat sistem peringatan dini.
Ketiga, perencanaan program keberlanjutan setelah terbentuknya Kampung Tangguh Bencana. Salah satu program yang direncanakan adalah pelaksanaan bimbingan teknis (Bimtek) Jitupasna, di mana PSBA UGM akan berperan sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut.
Kolaborasi ini menjadi langkah awal dalam membangun sinergi untuk mendukung program kerja BPBD Kota Yogyakarta secara berkelanjutan, khususnya dalam menghadapi berbagai isu kebencanaan di wilayah Kota Yogyakarta. Dalam forum diskusi ini, BPBD Kota Yogyakarta telah memiliki dasar utama berupa Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) serta Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) yang menjadi acuan dalam koordinasi dan implementasi kebijakan kebencanaan. Dokumen tersebut diharapkan dapat mendukung monitoring dan pengelolaan sumber daya manusia, pendanaan, serta keterlibatan instansi terkait lainnya.
Diharapkan, melalui forum diskusi ini, seluruh pihak yang terlibat, termasuk masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya, dapat memperoleh manfaat serta memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di Kota Yogyakarta.
Penulis: Kusuma Raninta Devi Pohaci
Editor: Ratih