Padukuhan Sompok terus memperkuat langkah menjadi desa sadar bencana dan mandiri melalui pemasangan jalur evakuasi serta pengembangan wisata. Kegiatan ini dilakukan oleh tim peneliti dari Pusat Studi Bencana (PSBA) Universitas Gadjah Mada bersama masyarakat setempat, yang dipandu oleh Kepala Dukuh Sompok, Pak Triyono pada Jumat (23/8).
Pemasangan jalur evakuasi dan titik kumpul ini merupakan bagian penting dari upaya mitigasi bencana banjir dan longsor. Kepala Dukuh Pak Triyono menyampaikan bahwa rambu-rambu evakuasi yang dipasang di lokasi strategis ini akan memudahkan warga saat terjadi situasi darurat.
“Keberadaan jalur evakuasi yang jelas sangat penting untuk keselamatan warga, terutama di daerah yang rawan bencana seperti Sompok,” ujarnya. Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan masyarakat dalam penentuan lokasi rambu agar sesuai dengan kondisi lapangan dan mudah diakses.
Selain kegiatan mitigasi bencana, tim peneliti PSBA bersama warga juga melakukan survei homestay untuk pengembangan wisata berbasis masyarakat. Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi rumah-rumah warga yang berpotensi dijadikan homestay, sebagai bagian dari strategi pengembangan potensi wisata desa.
“Kami ingin memberdayakan masyarakat tidak hanya dalam kesiapsiagaan bencana, tetapi juga dalam meningkatkan perekonomian melalui sektor pariwisata,” jelas salah satu anggota tim peneliti.
Dengan pemasangan jalur evakuasi dan titik kumpul serta survei homestay ini, Padukuhan Sompok semakin siap menghadapi risiko bencana sekaligus memanfaatkan potensi wisata lokal untuk kesejahteraan masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat mengembangkan Padukuhan Sompok menjadi desa yang tangguh bencana dan destinasi wisata yang menarik bagi pengunjung.
Penulis: Fatma Kusuma Probodani