
PSBA UGM berpartisipasi dalam forum diskusi ilmiah bertajuk “Hilangnya Air Kita? Pembangunan, Pencemaran, dan Penurunan Muka Air Tanah di Kota Yogyakarta”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Research Center for Politics and Government (PolGov), Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) FISIPOL UGM pada Sabtu (22/03) di Ruang Lab Big Data FISIPOL UGM. Acara ini juga bekerja sama dengan Arsitek Komunitas (Arkom) Indonesia dan Paguyuban Kalijawi.
Diskusi ini merupakan bagian dari tindak lanjut riset PolGov bertajuk “Akses Air Bersih di DIY: Merawat Air Tanah Perkotaan demi Akses Air yang Lebih Sehat di Yogyakarta”. Dalam forum ini, PSBA UGM hadir sebagai narasumber untuk memaparkan subtema tentang Perlindungan Mata Air (PERMATA). Materi tersebut disampaikan oleh Sri Utami, S.Si, peneliti muda dari PSBA UGM.
Turut hadir dalam diskusi, Dr. Doni Prakasa Eka dari Teknik Geologi UGM yang memaparkan kondisi air tanah di wilayah Cekungan Air Tanah (CAT) Yogyakarta–Sleman. Dalam paparannya, beliau menyoroti urgensi pengelolaan air tanah secara berkelanjutan di tengah masifnya pembangunan pariwisata dan infrastruktur di Yogyakarta.
Isu ketersediaan sumber daya air menjadi perhatian utama dalam diskusi ini. Pembangunan pariwisata yang pesat dinilai berkontribusi terhadap kerusakan daerah tangkapan air dan penurunan cadangan air tanah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selain itu, kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) turut memengaruhi akses terhadap air bersih, terutama bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. Beberapa mata air alami atau belik, yang selama ini menjadi sumber air utama masyarakat, mulai terganggu akibat pembangunan talud beton dan infrastruktur lainnya di tepi sungai.
Forum ini dihadiri oleh berbagai perwakilan LSM, komunitas, serta mahasiswa dari Departemen Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM. Adapun organisasi yang hadir antara lain: Walhi Yogyakarta, LBH Yogyakarta, Jaga Semesta, Wana Mandira, Paguyuban Kalijawi, Pamerti Code, LHKP Muhammadiyah, Ruang, Jampiklim, AJI Yogyakarta, Sheep Indonesia, FKWA, Iklimku, Melihat Kota, dan Kota Kita.
Melalui diskusi ini, diharapkan tumbuh kesadaran kolektif dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air di wilayah Yogyakarta. Kolaborasi antar akademisi, komunitas, dan masyarakat sipil menjadi kunci dalam menghadapi tantangan krisis air bersih di masa mendatang.
Penulis : Sri Utami
Editor : Ratih