PSBA berpartisipasi dalam podcast dan talk show bertajuk “Jagongan Rebo” dalam rangka memberikan dukungan keberlanjutan implementasi Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Provinsi DIY. Kegiatan berlangsung pada tanggal 18 Oktober 2023 di Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP) Provinsi DIY.
Pada kesempatan tersebut, Dr.rer.nat. Muhammad Anggri Setiawan selaku kepala PSBA mengutarakan bahwa partisipasi PSBA dalam Program SPAB merupakan manifestasi dari slogan UGM, yaitu “mengakar kuat, menjulang tinggi”. Implikasi dari slogan tersebut memiliki makna yang sangat luas, di mana peran UGM sebagai perguruan tinggi harus menjangkau lini pengajaran, penelitian, hingga pengabdian masyarakat.
Salah satu wujud pengabdian masyarakat tersebut diwujudkan dengan dukungan PSBA dalam implementasi Program SPAB di DIY. Keterlibatan PSBA dalam Program SPAB khususnya di lingkungan Provinsi DIY didasarkan pada faktor kerentanan yang dimiliki oleh satuan-satuan pendidikan di lingkungan Provinsi DIY terhadap jenis-jenis bencana tertentu. Saat ini, PSBA tergabung ke dalam sekretariat bersama SPAB Provinsi DIY. Tergabungnya PSBA ke dalam wadah tersebut tentunya dapat memberikan ruang kolaborasi bagi PSBA dalam implementasi Program SPAB secara kontinu.
Dr.rer.nat. Muhammad Anggri Setiawan mengungkapkan bahwa Program SPAB yang sedang digalakkan di Provinsi DIY secara langsung juga mempengaruhi peningkatan kesadaran masyarakat mengenai kebutuhan satuan pendidikan yang aman terhadap bencana. Hal ini seharusnya menjadi peluang bagi sivitas perguruan tinggi untuk menjadikan isu tersebut sebagai sarana implementasi ilmu pengetahuan, baik dalam bentuk pengajaran, penelitian, maupun pengabdian masyarakat. Isu tersebut tentunya juga menjadi modal bagi satuan-satuan pendidikan untuk terus berkembang dan berinovasi dalam mewujudkan satuan pendidikan aman terhadap bencana.
Menimbang pentingnya satuan pendidikan yang aman terhadap bencana, keberlanjutan Program SPAB perlu untuk dijaga. Menjaga keberlanjutan Program SPAB dapat dilakukan salah satunya dengan monitoring dan evaluasi secara kontinu. Selanjutnya, implementasi Program SPAB perlu dibarengi oleh kesadaran dari satuan pendidikan itu sendiri agar Program SPAB ini bukan hanya menjadi agenda yang bersifat based on project.
Penulis: Lusi Ratnasari